Pendidikan Karakter Pada Sekolah Dasar Fungsi, tujuan dan Penerapannya

Pendidikan karakter memiliki fungsi pengembangan, perbaikan, dan penyaring. Fungsi pengembangan berarti pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik, terutama bagi peserta didik yang telah karakter bangsa (Saputro & Soeharto, 2015). Fungsi perbaikan yang dimiliki pendidikan karakter  berarti memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat (Afandi, 2011). Sedangkan fungsi penyaring yaitu untuk menseleksi budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang bermartabat (Rosala, 2017).

Pendidikan karakter memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1) mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa; 2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; 3) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; 4) mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan 5) mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (Aeni, 2014).

Nilai-nilai yang ditanamkan sebagai karakter pada anak-anak, khususnya pada tingkat pendidikan dasar adalah nilai yang bersifat universal sehingga seluruh agama, tradisi dan budaya pasti menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai universal ini harus dapat menjadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat walaupun berbeda latar belakang budaya, suku dan agama. Transfer nilai-nilai luhur dalam diri anak melalui keluarga, sekolah, dan masyarakat (Maisaro et al., 2018). Adapun keluaran yang diharapkan adalah terwujudnya perilaku berkarakter. Dengan kata lain pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, maupun melalui aktualisasi diri dalam rangka meningkatkan kualitas diri.

Note:
Jika ingin menggunakan tulisan ini jangan asal copas, hargai penulisnya bikintugas melayani jasa parafrase atau mengurangi plagiasi tesis, skripsi, disertasi, dan Karya tulis lainnya.

Daftar Pustaka
Saputro, H. B., & Soeharto, S. (2015). Pengembangan media komik berbasis pendidikan karakter pada pembelajaran tematik-integratif kelas IV SD. Jurnal Prima Edukasia3(1), 61-72.
Afandi, R. (2011). Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan1(1), 85-98.
Rosala, D. (2017). Pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal dalam upaya membangun pendidikan karakter siswa di sekolah dasar. Ritme2(1), 16-25.
Aeni, A. N. (2014). Pendidikan karakter untuk siswa sd dalam perspektif islam. Mimbar Sekolah Dasar1(1), 50-58.
Maisaro, A., Wiyono, B. B., & Arifin, I. (2018). Manajemen program penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan1(3), 302-312.

0 Komentar