Kompensasi: apa hubungannya dengan Prestasi Kerja?




Hubungan Kompensasi dan Prestasi Kerja
Kompensasi merupakan pemberihan hak baik finansial maupun non finasial yang merupakan salah satu faktor penting untuk mempertahankan tenaga kerja bagi suatu organisasi. Prestasi kerja karyawan tergantung pada tingkat balas jasa yang diberikan, jika pemberian kompensasi tinggi atau besar maka semangat dan motivasi karyawan akan meningkat dalam bekerja sehingga kompensasi dapat mendoro karyawan bekerja lebih keras lagi. Sinamora (2005) menyatakan bahwa individu akan termotivasi untuk bekerja jika imbalan yang diterima adil baginya. Semakin baik perusahaan memberikan imbalan karyawan akan semakin menghargai pekerjaannya.

Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan tolak ukur keberhasilan pekerjaan yang dilakukan karyawan suatu perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan penilaian kerja karyawannya agar dapat umpan balik untuk proses kerja selanjutnya. Menurut Hasibuan (2008) prestasi kerja merupakan hasil kerja yang didapatkan seseorang dalam melakukan tugas yang diberikan, didasarkan atas kecakapan pengalaman, kesungguhan, dan waktu pengerjaan. Pendapat lain mengatakan Edy (2011) menyatakan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dari perilaku kerjanya dalam melaksanakan aktifitasnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pendapat tersebut adalah prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan yang didasari atas pengalaman, pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi kerja.


Kompensasi
Penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya dinamakan kompensasi. Hasibuan (2008) mengatakan bahwa kompensasi merupakan pendapatan karyawan yang berbentuk uang atau barang langsung dan tidak langsung sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan. Biasanya kompensasi akan diberikan jika karyawan melakukan lembur, melebihi target tertentu, menemukan inovasi baru dan masih banyak lagi penyebab kompensasi yang diberikan. Menurut Mangkuprawira (2004) “Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan dan insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin tinggi”. Dari beberpa pendapat yang telah diurakan dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan segala sesuai yang diberikan kepada perusahaan sebagai balas jasa atau imbalan atas pekerjaan yang dihasilkan karyawan. Menurut  Hasibuan (2008) tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah: 

Menurut Edy (2011), prestasi kerja memiliki tiga faktor pendukung yaitu : 
1. Kemampuan, perangai dan minat seorang pekerja. 
2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja. 
3. Tingkat motivasi kerja. 

Meskipun setiap faktor dapat memiliki pengaruh penting, tetapi ketiga faktor pendukung tersebut sangat menentukan hasil yang dilakukan setiap pekerja. Mangkunegara (2009) menyatakan beberpaka faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja antara lain :
Faktor Kemampuan: secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realiti (knowledge + skill). Artinya, karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110 - 120) dengan pendidikan yang sesuai dengan pekerjan yang dilakukan untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai  dengan keahliannya (the right man on the right place, the right man on the right job)
Faktor Motivasi: terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) dengan motif berprestasi. Motif bereprestasi adalah suatu dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja dengan predikat terpuji.

Ikatan Kerja sama. 
Pemberian kompensasi dapat menjalin kerjasama formal atara perusahaan dan karyawan. Perusahaan wajib memberikan kompendasi sesuai dengan kesepakatan dan karyawan harus mengerjakan tugas yang diberikan perusahaan dengan baik.

Kepuasan Kerja. 
Individu akan merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan apabila dihargai dengan layak apa yang dikerjakannya. Jika balas jasa diberikan, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

Pengadaan Efektif.
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

Motivasi. 
Jika balas yang diberikan oleh perusaahaan besar kepada karyawannya yang bekerja dengan baik, manajer perusahaan akan lebih mudah memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.



Stabilitas Karyawan. 
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan  lebih terjamin karena turn over relatif kecil.

Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati peraturan – peraturan yang berlaku.

Pengaruh Serikat Buruh.
Jika program kompensasi sesuai dengan undang – undang perburuan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensasi pemerintah dapat dihindarkan.

Daftar Pustaka
Hasibuan, M. S. P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Simamora, H. 2005. Membuat Karyawan Lebih Produktif Dalam Jangka Panjang (Manajemen SDM). Yogyakarta: STIE YKPN.
Edy, S. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta Kencana
Heidjraman, R. (2000). Manajemen Personalia. Edisi Keempat. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Mangkuprawira, S. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Edisi kedua.  Cetakan pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mangkunegara, A. P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Incomig search terms:
ilmu manajemen
kompensasi kerja
prestasi kerja
manajemen sumber daya manusia
artikel manajemen
artikel manajemen sumber daya manusia
artikel hubungan kompensasi dan prestasi kerja
artikel ilmiah prestasi kerja
artikel ilmiah kompensasi kerja


0 Komentar