Definisi
Disiplin Kerja
Kedisiplinan
merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yang terpenting
karena semakin baik disiplin kerja karyawan maka semakin baik kinerja yang
dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai
hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor yang utama yang diperlukan
sebagai alat peringatan terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan
perilakunya sehingga karyawan dikatakan memiliki disiplin yang baik jika
karyawan tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
kepadanya. Definisi disiplin kerja yaitu suatu sikap
atau perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan atau instansi yang bersangkutan baik secara tertulis maupun
tidak tertulis (Sutanto & Suwondo, 2015). Hal ini serupa dengan pendapat Nurjaya et al,
(2021) bahwa disiplin
kerja adalah sikap mental untuk memenuhi atau menaati suatu kaidah baik
tertulis maupun tidak terulis yang didasarkan atas kebenaran manfaat. Nasir et al, (2021) mengemukakan bahwa
disiplin organisasi merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota
organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Disiplin karyawan
adalah salah satu bentuk pelatiihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap mental, kemampuan, dan perilaku karyawan sehingga para
karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dan
meningkatkan prestasi kerjanya. Dari
beberapa pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa sikap kesadaran, kerelaan, dan kesediaan seorang dalam
mematuhi dan menaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di
lingkungan sekitar.
Faktor
Disiplin Kerja
Menurut Isvandiari &
Al Idris, (2018) faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan
yaitu:
1.
Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar
kecilnya pemberian kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para
karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, jika ia merasa mendapat
jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah
dikontribusikannya bagi perusahaan.
2.
Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam
perusahaan
Keteladanan
pimpinan sangat penting sekali karena dalam lingkungan perusahaan seluruh
karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin
dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri, ucapan,
perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang telah
ditetapkan.
3.
Ada tidaknya aturan pasti yang dapat
dijadikan pegangan
Pembinaan
disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaaan jika tidak ada aturan
tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama.
4.
Keberanian pimpinan dalam mengambil
tindakan
Jika
ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian
pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai degan pelanggaran yang dibuatnya.
5.
Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan
mengarahkan karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai
dengan yang telah ditetapkan.
6.
Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Karyawan
adalah manusia yang mempunyai perbedan karakter antara yang satu dengan yang
lain.
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain adalah sebagai berikut: Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan perkerjaan. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para pegawai akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.Sering mengikutsertakan pegawai dalam pertemuan-pertemuan, apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kerja kepada rekan kerja, dengan menginformasikan, ke mana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan sekalipun.
Jufrizen (2018) menyatakan bahwa
disiplin kerja yang baik adalah apabila karyawan mematuhi peraturan yaitu
karyawan datang tepat waktu, tertib, dan teratur. Tepat waktu, tertib, dan
teratur menentukan bahwa karyawan tersebut memiliki disiplin kerja yang tinggi
sehingga memberi pengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut. Kedua, berpakaian
rapi yang didukung dengan seragam yang sesuai dengan atribut yang telah
ditentukan. Karyawan yang menggunakan seragam dan atribut yang telah ditentukan
menandakan bahwa karyawan tersebut mematuhi peraturan perusahaan. Hal ini juga
dapat memberikan kepercayaan diri kepada karyawan sehingga kinerja karyawan
tersebut meningkat. Ketiga, mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh
perusahaan. Karyawan yang mengikuti cara
kerja yang ditentukan oleh perusahaan, maka disiplin kerja karyawan memberikan
pengaruh terhadap kinerjanya. Keempat, memiliki tanggung jawab yang tinggi. Tanggung
jawab yang tinggi mempengaruhi disiplin kerja. Karyawan yang memiliki tanggung
jawab terhadap segala sesuatu menandakan bahwa karyawan tersebut memiliki
tingkat disiplin kerja yang tinggi (Inbar et al, 2018).
Sedangkan disiplin yang dikemukakan oleh Sya’roni (2018) didefinisikan sebagai suatu sikap mental, ketaatan, tanggung jawab, kemampuan, ketepatan waktu, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Indikator Disiplin Kerja
Tyas &
Suharyono (2018) menyatakan bahwa lima kedisiplinan dapat
membentuk organisasi pembelajaran. Kelima disiplin tersebut antara lain:
1. Visi bersama
Visi Bersama
berarti semua karyawan di perusahaan berbagi visi yang sama tentang ke mana
organisasi harus pergi (bukan pernyataan visi di mana manajemen telah menulis
ke mana organisasi harus pergi). Hanya ketika visi itu asli dan dibagikan,
karyawan akan secara otomatis berpartisipasi dalam proses peningkatan untuk
membuat perusahaan lebih dekat untuk mencapai visinya.
2. Model mental
Model mental
menggambarkan praduga dan generalisasi yang dimiliki orang-orang yang
mempengaruhi tindakan. Langkah pertama dalam membuat orang mengubah model mental
adalah dengan membuat orang merefleksikan perilaku dan keyakinan. Model mental tersebut
meliputi keterbukaan, dan jujur tentang apa yang dibutuhkan.
3. Penguasaan pribadi
Penguasaan pribadi
menguraikan kekuatan orang untuk menjadi proaktif dan terus belajar untuk terus
mencapai hasil yang penting. Dua faktor yang penting dalam disiplin ini adalah mendefinisikan
apa yang penting bagi dirinya dan mampu melihat realitas saat ini sebagaimana
adanya.
4. Pembelajaran tim
Pembelajaran
tim mencakup dua aspek yaitu kerja tim yang efektif menghasilkan hasil yang
tidak dapat dicapai oleh individu dan individu dalam tim belajar lebih banyak
dan lebih cepat daripada yang tanpa tim. Para anggota tim harus bersedia
mengubah model mental dan terbuka untuk belajar dari rekan-rekan.
5. Sistem berfikir
Sistem
berfikir digunakan untuk menganalisis pola dalam suatu organisasi dengan
melihatnya dari sudut pandang holistik daripada bagian-bagian kecil yang tidak
dapat dikendalikan.
Daftar Pustaka
Sutanto, E. M., & Suwondo, D. I. (2015). Hubungan
lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, 17(2), 135-144.
Nurjaya, N., Sunarsi, D., Effendy, A. A., Teriyan, A., &
Gunartin, G. (2021). Pengaruh Etos Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kota Bogor. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia), 4(2), 172-184.
Nasir, M., Taufan, R. R., Fadhil, M., & Syahnur, M. H.
(2021). Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Karyawan. AkMen JURNAL ILMIAH, 18(1), 71-83.
Isvandiari, A., & Al Idris, B. (2018). Pengaruh
Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Central
Capital Futures Cabang Malang. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 12(1), 17-22.
Jufrizen, J. (2018). Peran motivasi kerja dalam memoderasi
pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. The National
Conference on Management and Business (NCMAB) 2018.
Tyas, R. D., & Suharyono, B. S. (2018). pengaruh disiplin
kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan PT.
pertamina (persero) refinery unit IV cilacap). Jurnal Administrasi Bisnis, 62(1), 172-180.
Inbar, N. R. D., Astuti, E. S., & Sulistyo, M. (2018).
Pengaruh lingkungan kerja terhadap disiplin kerja dan semangat kerja karyawan
(Studi pada Karyawan PDAM Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 58(2), 84-92.
Sya’roni, S., Herlambang, T., & Cahyono, D. (2018).
Dampak Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kinerja Guru. Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia, 8(2).
0 Komentar
Berkomentarlah yang bijak dan tidak menyebarkan link judi, sara dan hal yang melanggar hukum, terimakasih.