Bagaimana memahami jurnal yang benar-benar terindeks scopus?

Kebutuhan untuk memenuhi Beban Kinerja Dosen (BKD) menjadi penting sebagai salah satu bentuk profesionalisme memanglah tidak gampang. Seperti yang banyak dibahas tentang BKD yang terjadi dimana-mana merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan dosen dalam aspek penelitian atau publikasi karya ilmiah. Oleh karena itu kebutuhan publikasi jurnal scopus memang sangat penting bagi dosen yang ingin mendapatkan nilai yang maksimal. Tetapi bagi beberapa orang, menemukan jurnal yang benar-benar scopus itu memang hal yang tidak mudah, apalagi banyak jurnal abal - abal yang berkeliaran memangsa para author di seluruh dunia. 

Untuk melihat apakah suatu jurnal itu memang terindex scopus seharusnya penulis melakukan pengecekan dengan cara melihat di situsnya secara langsung yaitu Scimago Journal & Country Rank.



Disitu anda dapat melihat berbagai macam list jurnal yang memang terindex scopus, anda juga dapat memasukkan secara manual judul jurnal, issn, atau nama publisher. Publisher besar yang umumnya terindex scopus diantaranya elsevier, taylor francis, emerald insight, dan beberapa publisher dari indonesia juga ada. Sebagai peneliti yang budiman, sebaiknya anda jangan terkecoh dengan logo jurnal yang mencantumkan logo Scopus karena belum tentu jurnal tersebut sudah terindex scopus. Karena kredibilitasnya yang tinggi, publikasi di jurnal scopus membutuhkan waktu yang cukup lama dengan proses review yang sangat ketat. Selain itu scopus juga meliki masa berlaku yang bisa kita cek sendiri di website scimago. 



Pada gambar tersebut memang benar jurnal pernah terindex scopus tetapi sampai 2020 saja. Oleh karena itu diperlukan perhatian yang lebih jika ingin mempublikasikan di jurnal yang benar2 terindex scopus haruslah berhati - hati. Apalagi jika anda menggunakan jasa publikasi scopus, jika ada yang bisa menawarkan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan bisa terbit atau bisa memberikan LOA duluan bisa dipastikan jasa tersebut melakukan scamming atau penipuan. Bikintugas sendiri tidak berani memberikan janji-janji manis karena kita tahu sendiri publikasi scopus tidak semudah yang dibayangkan sedangkan persyaratan utama yang wajib ada dalam publikasi scopus itu Novelty pada artikel dimana kebaharuan yang memang benar - benar baru.

Lamanya proses review membuat banyak sekali yang tumbang karena memang berat sekali tuntutan artikel agar bisa terbit di jurnal yang terindex scopus sehingga membuat biaya pubikasinya jasanya juga paling mahal diantara yang lainnya. 

0 Komentar